FAKTOR UTAMA PERUBAHAN IKLIM ADALAH GAS RUMAH KACA
Perubahan iklim semakin semakin lama semakin mengkhawatirkan saja. Salah satu
faktor utama perubahan iklim di planet kita adalah Gas Rumah Kaca. Apa itu GasRumah Kaca?
Menurut Wikipedia:
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan).
Seluruh penduduk bumi tanpa terkecuali bisa berpartisipasi
untuk mengurangi produksi gas rumah kaca ini. Berikut ini adalah hal-hal
sederhana yang bisa kita lakukan untuk membantu pengurangan produksi gas rumah
kaca.
1.
Kurangi penggunaan bahan bakar fosil. Jika jarak
perjalanan tidak teralalu jauh bisa denganberjalan kaki atau naik sepeda. Kalau
cukup jauh bisa menggunakan transportsi umum.
2.
Bijaklah dalam pemakaian energi listrik, bahan
bakar minyak, gas, dan air.
3.
Mengurangi penggunaan kertas artinya kita bisa
memperpanjang kehidupan pohon-pohon, baik yang ada di hutan industri maupun
hutan primer. Keberadaan pohon di dunia berperan penting untuk menghasilkan
oksigen dan melindungi bumi kita dari peningkatan suhu udara. Kemudian, karbon
yang diserap di dalam jaringan tumbuhan kayu dapat berguna bagi kehidupan kita.
4.
Kurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Ketahuilah bahwa 269.000 ton sampah plastik mengambang di tengah laut? Lalu
berapa banyak yang tertinggal di darat? Dengan mengurangi penggunaan plastik
sekali pakai artinya kita telah mengurangi jumlah sampah yang sulit terurai.
5.
Mengolah sampah organik menjadi kompos dan mengolah
sampah non-organik menjadi kreativitas.
Semua orang bisa melakukan lima hal sederhana di atas.
Tinggal kita mau atau tidak. [Referensi: National Geografik Indonesia, Wikipedia]